adv

Minggu, 18 September 2016

Viper: cara mudah mendeteksi plagiarisme

Artikel kali ini membahas salah satu solusi praktisnya
Untuk memeriksa apakah sebuah paper adalah plagiat dari paper lain atau bukan, ibarat mencari jarum di dalam tumpukan jerami. Tidak akan ketemu, kecuali jika kaki kita tertusuk jarum tersebut. Pun dalam hal ini, karya tulis ilmiah. Sampai ada laporan dari pihak yang merasa dirugikan, sebuah paper yang lolos screening reviewer (baik seminar maupun jurnal), dianggap sebagai karya tulis asli dari penulisnya dan bukan merupakan plagiat dari paper atau karya tulis lain.
Susah? Hampir mustahil, tapi bukan berarti tidak mungkin. Seiring dengan kemajuan teknologi internet, teknologi basis data, serta machine learning, peneliti pun diberi kemudahan untuk melakukan pemeriksaan mandiri (self assessment). Diantaranya, dengan memanfaatkan bantuan perangkat lunak, baik itu berbayar maupun gratis.
Sudah banyak perangkat lunak berbayar yang beredar dan terkadang cukup menghabiskan kocek. Tak perlu dibahas di sini. Sampeyan bisa melakukan pencarian dengan kata kunci “plagiarism checker software” di internet. Di artikel kali ini, saya akan sedikit bercerita tentang pengalaman saya menggunakan perangkat lunak tak berbayar bernama VIPER.
Viper bisa diunduh secara gratis di situs resmi mereka: http://www.scanmyessay.com/. Ukuran installer-nya tak terlalu besar, sekitar 3,5 MB. Pada saat penulisan artikel ini, saya menggunakan Viper 4.1.86.1115. Untuk bisa menggunakan Viper, Sampeyan harus memiliki akun terlebih dahulu. Sebagaimana pendaftaran akun email, pendaftaran akun Viper pun sangat mudah. Aktivasi akun diperlukan. Oleh karena itu, isikan alamat email valid Sampeyan.
Setelah akun terdaftar, Sampeyan bisa langsung login menggunakan antarmuka yang ada di perangkat lunak ini. Sampeyan diminta untuk mengunggah sebuah file (Adobe file atau Office file), yang nantinya akan diproses dan dicocokkan dengan referensi yang ter-indeks di Viper. Nah, di sinilah yang cukup berat, tergantung dengan koneksi internet Sampeyan. Untuk melakukan pemrosesan file sendiri, tidak terlalu lama. Untuk 4 halaman paper dengan format IEEE, saya membutuhkan waktu sekitar 3 menit. Nah, untuk melakukan pencocokan konten paper dengan database, dibutuhkan waktu yang cukup lama, sekitar 5 menit. Barangkali ini juga terkait dengan koneksi internet. Saya belum membuktikannya, tapi karena Viper melakukan konfirmasi konten paper secara online, kecepatan koneksi internet menjadi salah satu kuncinya.
Description: http://i2.wp.com/wibirama.staff.ugm.ac.id/wp-content/uploads/2013/01/viper.png?resize=584%2C366
Hasil scanning Viper – judul-judul referensi di paper saya terdeteksi sebagai potongan kalimat yang sama dengan apa yang ada pada database Viper  
Gambar di atas menunjukkan hasil pemeriksaan Viper. Dari hasil pemeriksaan, terlihat bahwa unique match di bawah 1%. Sebagian besar kalimat yang terdeteksi terletak pada daftar referensi. Hal ini bisa dimaklumi, karena penulisan judul referensi harus benar, sesuai dengan karya tulis yang asli. Setelah pemeriksaan selesai, kita bisa membuat laporan tertulis yang rinci tentang hasil pemeriksaan Viper, dengan memencet tombol Generate Reports di aplikasi ini. Hasil laporannya ada pada gambar di bawah ini:
Description: http://i1.wp.com/wibirama.staff.ugm.ac.id/wp-content/uploads/2013/01/viper_02.png?resize=642%2C535
Laporan lengkap hasil pemeriksaan paper oleh Viper – dari hasil pemeriksaan, kandungan plagiasi pada paper saya sekitar 5%, yang berarti kemungkinan besar bukan merupakan plagiat dari karya tulis yang sudah dipublikasi
Nah, setelah laporan sudah tercetak, kita bisa melihat nilai total Matching Content. Pada percobaan yang saya lakukan, hasil pemeriksaan menunjukkan 5%, yang berarti masuk pada kategori pertama: Overall plagiarism rating 6% or less. (klik pada gambar untuk melihat penjelasan dari hasil pemeriksaan ini).
Description: http://i0.wp.com/wibirama.staff.ugm.ac.id/wp-content/uploads/2013/01/viper_03.png?resize=526%2C205
Limitasi pemeriksaan harian – Viper tidak bisa digunakan jika kita melebihi batas yang sudah ditentukan
Apa yang terjadi jika kita mengunggah terlalu banyak file? Viper memiliki limitasi dalam pemeriksaan paper. Hal ini terbukti, saat saya mengunggah sebuah file paper dengan jumlah halaman yang cukup banyak (8 halaman). Hasilnya, Viper menolak untuk melakukan tugasnya
Semoga artikel pendek ini membantu pembaca sekalian, terutama bagi kita semua yang tidak berbahasa inggris secara native.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar